mudik ke sumatra barat lewat jalan darat

Pada kali ini saya ingin menceritakan perjalanan saya antara Jakarta hingga Bukittinggi, pengalaman ini ingin saya bagi kepada pembaca yang ingin melakukan perjalan seperti saya namun masih kurang informasi, perjalanan yang saya lakukan melalui darat dengan kendaraan pribadi, pada musim mudik Idul Fitri 2017 M.


Perjalanan kali ini memang beberapa tahun yang lalu sudah terngiang2, namun dikarenakan ada kendala akhirnya diurungkan hingga 2 kali.
Akhirnya di tahun ini alhamdulillah bisa kesampaian jalan mudik ke Bukittinggi, dengan persiapan 2 minggu sebelum keberangkatan.
Peserta yang ikut adalah istri dan 2 orang adik saya, jadi total yang jalan ada 4 orang, 2 laki-laki 2 perempuan.
Informasi yang saya dapat melalui website dan cerita orang, banyak yang mengatakan perjalanan sebaiknya dilakukan dengan berkonvoi dikarenakan masih banyak titik yang rawan sepanjang perjalanan, namun tidak membuat saya kecil harapan, do'a sebelum jalan dan berhati-hati selama perjalanan insya Allah selamat pulang pergi.
Kendaraan yang saya pergunakan adalah jenis hatchback 1500cc, automatic.
Persiapan kendaraan mulai dari servis rutin, hingga penggantian beberapa part yang dianggap perlu, mengingat kendaraan sudah berusia 6 tahun, oh iya saya ada sedikit mengerti mesin, namun jangan khawatir bagi anda yang mau melakukan perjalanan dan kurang mengerti masalah kendaraan cukup bawa ke bengkel seperti biasa anda melakukan servis dan minta cek seluruh part yang ada, tidak masalah. Bengkel dan pom bensin banyak hanya pada kota yang dilewati, namun saat melewati jalan lintas antar kota agak kurang keberadaannya.
Persiapan diri yang perlu dilakukan adalah mencari sebanyak mungkin informasi yang bisa diinginkan, termasuk jalur yang akan ditempuh, karena ada 3 jalur utama lintas Sumatra, yaitu Barat, Tengah, dan timur. Dan juga kondisikan diri dalam keadaan sehat jiwa raga, tidak hanya sehat badannya namun harus juga memiliki jiwa yang stabil agar tidak ugal-ugalan dijalan.
H-3
16.30, adalah waktu keberangkatan kami melalui Puri Kembangan. pastikan membuat jadwal waktu dimundurkan 2 hingga 3 jam karena selalu ada yang terlambat. Jadi rencana saya jalan jam 16.00 saya infokan ke keluarga jam 14.00. Kami tidak membawa bekal makan, hanya makanan ringan dan air minum.
18.00, Sampai pelabuhan merak, berbarengan waktu buka puasa.


Kondisi pelabuhan cukup ramai namun hanya antrian membeli tiket, setelah melewati loket tiket kendaraan langsung masuk kapal, karena tidak ada antrian untuk masuk kapal. Ada bermacam kapal Feri yang di operasikan di Merak, jadi parkir kendarannya beda-beda, pastikan kendaraan parkir jangan terlalu rapat kiri-kanannya, sebisa mungkin sama jarak celahnya. Perjalanan dengan Feri lumayan lama, mungkin dikarenakan antrian kapal yang mau masuk dan keluar dermaga, sampai Bakauheni 21.30. Kapal baru bergerak jam 19.00.
21.30, Start jalan bakauheni sampai bandar lampung 23.00. Jam 24.00 mampir makan malam di Branti, masih lampung selatan, di rumah makan ini saya sempat berbincang-bincang dengan kasir restoran yang menyarankan agar melanjutkan perjalanan nanti setelah subuh saja mengingat kami belum pernah melakukan perjalanan di daerah ini juga mengantisipasi hal-hal lainnya dijalan.
H-2
01.00, kami tetap melanjutkan perjalanan, disini kami masih menggunakan GPS dari hp, dan arah yang kami ambil adalah arah jalur tengah, hati2 menggunakan GPS jika diarahkan melalui jalur pintas, terkadang jalurnya rusak dan sepi, jadi sebelum belok perhatikan apakah perlu mengikuti rute GPS kita, karena sangat mudah mengikuti jalur lintas di Sumatera. Perjalanan kami lanjutkan hingga menjelang pagi, sepanjang perjalanan banyak kendaraan yang parkir pada SPBU-SPBU yang kami lewati, mungkin mereka istirahat sekaligus menghindari jalan malam. Sepanjang jalan setiap melewati kendaraan lain selalu ada lagi didepan kami, membuat saya semakin optimis kalau akan aman didepan nanti hingga pagi. 04.00 kami mampir di SPBU untuk sahur dan isi bahan bakar dengan Pertalite di Gunung Katun, Baradatu, Way Kanan.
05.00, mampir lagi untuk sholat dan istirahat di SPBU Martapura.
06.30, melanjutkan perjalanan.
Persinggahan kami hari ini untuk bermalam adalah Lubuk Linggau, mencari hotel disini cukup mudah dengan bantuan website untuk reservasi, hotel yang kami dapat hotel 929, lumayan banyak diskonnya kalau reservasi di website.
15.30, sampai Lubuk Linggau, seperti yang saya harapkan ketika berangkat di Jakarta semakin siang jalan dari Jakarta semakin siang juga kami akan tiba di Lubuk Linggau, jadi bisa istirahat lebih panjang di hotel.
H-1
07.30, start dari hotel dengan badan lebih segar, lepas dari Lubuk Linggau perjalan lurus terus dan naik turun, kiri kanan pohon-pohon, mirip gambar anak-anak SD, jalan lurus dengan gunung di ujungnya kiri kanan.



12.30, kami sampai di Gunung Medan pas di rumah makan Gunung Medan yang terkenal itu berseberangan dengan SPBU tempat kami singgah menjalankan ibadah sholat zuhur. Dari sini kami tidak melewati Solok melewati danau Singkarak yang jalurnya agak padat tapi melewati Batusangkar-Payakumbuh.
15.00, tiba di Batusangkar, 2 jam lagi kami akan sampai di Bukittinggi jika lancar, penantian akhir perjalanan panjang akhirnya akan tiba juga.
18.00, kami sampai di kampung halaman, Koto Tangah, Tilatang Kamang-Kabupaten Agam, alhamdulillah.

Keseluruhan waktu yang diperlukan;
16.30-15.30, 23 jam
07.30-18.00, 10,5 jam
Total perjalanan 33,5 jam dengan jarak 1.353 km.
Pertalite 3 x isi @7700 = 687.500 = 89,3 ltr

Komentar

Posting Komentar